Jumat, 01 Juni 2012


JALAN MENUJU MEDAN JIHAD
Segala puji bagi Alloh, Robb seluruh alam, yang telah berfirman
di dalam kitab-Nya :
وَالَّذِیْنَ جَاھَدُوْا فِیْنَا لَنَھْدِیَنَّھُمْ سُبُلَنَا
“Dan orang-orang yang berjihad di jalan Kami, pasti akan kami
tunjukkan mereka kepada jalan-jalan Kami”. (Al-’Ankabut : 69)
Dan sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada
Rosul-Nya yang terpercaya, Muhammad bin Abdillah, pemuka
manusia pada generasi awal maupun generasi akhir, komandan al
ghurrul muhajjalin, juga kepada seluruh keluarga dan sahabatnya, wa
ba'du :
Sesungguhnya banyak kaum muslimin pada hari ini yang telah
dapat menerima sepenuhnya bahwasanya jihad itu hukumnya adalah
fardlu 'ain karena musuh telah menyerang bumi kaum muslimin.
Mereka juga dapat menerima sepenuhnya bahwasanya para
mujahidin dan umat Islam sangat membutuhkan kepada rijal yang
mau membela agama ini, dan membela darah serta kehormatan kaum
muslimin.
Akan tetapi kelapangan dada mereka untuk menerima kenyataan
ini belum ditindaklanjuti dalam praktek nyata oleh sebagian besar
kaum muslimin, untuk bergabung ke bumi jihad? Akan tetapi
kelapangan dada mereka untuk menerima kenyataan ini akan sirna
dan hilang ketika dihadapkan dengan pertanyaan: Mana jalan menuju
bumi jihad? Bagaimana caranya kita agar sampai ke bumi jihad?
Namun sebagai jawaban atas pertanyaan ini, kebanyakan kaum
muslimin tidak dengan terus-menerus mencari jalan akan tetapi justru
mereka malah berpangku tangan, tidak mencarinya dan menipu diri
sendiri dengan menganggap bahwasanya ini adalah udzur di hadapan
Alloh.
Di sini saya akan membicarakan masalah jalan menuju medan
jihad dan bagaimana caranya agar umat ini bisa sampai medan jihad,
dan apa yang dimaksud dengan jalan menuju medan jihad.
Sesungguhnya jihad itu pada hari ini dianggap sebagai kekuatan
menakutkan yang menggoncang singgasana kaum Yahudi dan kaum
Salib. Dan ia adalah hantu yang mengancam dunia, beserta
kebudayaan dan keamanannya. Demikianlah sebutan jihad yang
tengah ditawarkan oleh kaum Salib. Oleh karena dunia
menggambarkan jihad dengan gambaran semacam ini, maka jangan
sekali-kali ada seorang muslim yang menyangka bahwa ia akan dapat
sampai ke bumi jihad dengan mudah dan gampang, sekali-kali tidak.
Akan tetapi ia akan menghadapi berbagai ancaman yang harus ia lalui
supaya dia dapat sampai ke bumi jihad. Dan jangan sampai ada
seorang muslimpun yang mempunyai anggapan bahwa musuhnya
pada hari ini akan menaburi jalannya menuju jihad dengan bunga dan
wewangian, lalu mengatakan kepadanya: Silahkan, silahkan, supaya
kamu mendapatkan ridlo Alloh dan syurga. Sesungguhnya orang
yang mengira bahwa musuhnya akan memperlakukannya seperti ini,
dia adalah orang yang bodoh yang tidak memahami tabiat musuhnya
yang Alloh ta'ala terangkan dalam Al Qur'an, Alloh berfirman :
وَلاَ یَزَالُوْنَ یُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتَّى یَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِیْنِكُمْ إِن اسْتَطَاعُوْا ”Mereka tidak henti-hentinya memerangi kalian sampai memurtadkan
kalian dari agama kalian jika mereka sanggup”. (Al-Baqarah : 217)
Mereka berusaha siang dan malam untuk menghalangi orangorang
beriman dari agama mereka dan dari jihad mereka.
Ini semua bukan untuk melemahkan semangat para rijal yang
telah merindukan jihad, sama sekali tidak. Akan tetapi saya ingin
mendekatkan gambaran jihad yang hendaknya diletakkan oleh setiap
muslim dalam benaknya sebelum ia menempuh jalan menuju medan
jihad. Dan hendaknya setiap orang yang ingin pergi ke medan jihad
bahwasanya keinginan saja tidak cukup untuk dijadikan udzur di
hadapan Alloh. Memang dengan mempunyai keinginan engkau akan
terbebas dari sifat munafik, akan tetapi untuk mendapatkan udzur
tidak berjihad dihadapan Alloh dibutuhkan usaha-usaha selain
keinginan semata. Dan hendaknya semua pemuda Islam juga
mengetahui bahwasanya orang-orang yang mempunyai keinginan
tulus sebelum mereka telah berusaha dengan segenap kemampuan
mereka sehingga mereka dapat masuk ke bumi jihad akan tetapi
setelah apa? Yaitu setelah mereka merasakan kelelahan, ketakutan dan
perburuan. Mereka mempunyai keinginan yang tulus sehingga Alloh
mengabulkan keinginan mereka untuk sampai ke medan jihad.
Oleh karena itu Alloh menghitung menempuh jalan menuju
medan jihad itu sendiri sebagai jihad tersendiri. Sehingga Alloh
memberikan pahala dan balasan yang sangat besar. Alloh
menganggap orang yang keluar ke bumi jihad itu sebagai mujahid dan
jika ia mati maka ia mati syahid. Semua keutamaan dan balasan itu
diberikan untuk memberikan motifasi kepada umat Islam agar
memiliki semangat jihad. Karena mujahid itu apa yang ia inginkan
dari jihadnya? Sesungguhnya ia ingin mendapatkan salah satu dari
dua hal yang sangat baik, menang atau mati syahid. Maka apabila ia
mendapatkan salah satu dari keduanya berarti dia telah mendapatkan
kemenangan. Oleh karena itu Alloh ta'ala dan Rosul shollallohu 'alaihi
wa sallam menerangkan bahwasanya barangsiapa keluar rumah untuk
berjihad, maka ia pasti akan mendapatkan salah satu dari dua
kebaikan …
Alloh ta'ala berfirman:
وَمَن یُھَاجِرْ فِي سَبِیلِ اللهِ یَجِدْ فِي اْلأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِیرًا وَسَعَةً وَمَن یَخْرُجْ مِن بَیْتِھِ مُھَاجِرًا إِلَى اللهِ
وَرَسُولِھِ ثُمَّ یُدْرِكْھُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللهِ وَكَانَ اللهُ غُفُورَا رَّحِیمًا
“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di
muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa
keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Alloh dan Rosul-Nya,
Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju),
maka sungguh telah tetap pahalanya disisi Allah. Dan adalah Alloh Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”. (An Nisa': 100)
Di dalam ayat ini Alloh menerangkan bahwasanya barangsiapa
keluar rumah menuju bumi jihad ia akan mendapatkan tempat untuk
berlindung dan rizki yang banyak, dan jika ia mati maka ia telah tetap
pahalanya di sisi Alloh yang Maha Mulia, yang tidak akan
memberikan balasan selain syurga abadi. Alloh juga berfirman:
وَالَّذِیْنَ ھَاجَرُوْا فِيْ سَبِیْلِ اللهِ ثُمَّ قُتِلُوْا أَوْ مَاتُوْ لَیَرْزُقَنَّھُمُ اللهُ رِزْقًا حَسَنًا وَإِنَّ اللهَ لَھُوَ خَیْرُ الرَّازِقِیْنَ ا
“Dan orang-orang yang berhijroh di jalan Alloh kemudian mereka
terbunuh atau mati niscaya Alloh akan memberikan rizki yang baik kepada
mereka. Dan sesungguhnya Alloh benar-benar sebaik-baik pemberi rizki”.
Dan dalam ayat ini Alloh menerangkan bahwasanya orang yang
keluar untuk berjihad itu, baik ia terbunuh atau mati, maka ia
dijanjikan Alloh akan diberi rizki yang baik.
Dan Alloh ta'ala berfirman:
وَالَّذِیْنَ ھَاجَرُوْا فِي اللهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوْا لَنُبَوِّئَنَّھُمْ فِي الدُّنْیَا حَسَنَة وَلَأَجْرُ اْلآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوْا یَعْلَمُوْنَ
“Dan orang-orang yang berhijroh di jalan Alloh setelah mereka di
aniaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di
dunia, dan sungguh pahala yang akan ia dapatkan di akherat lebih besar lagi
jika mereka mengetahui”.
Di dalam ayat ini Alloh ta'ala juga menerangkan bahwasanya
Alloh akan memberikan rizki yang baik kepada mujahid dan bukan
hanya pahala saja, dan sungguh pahala di akherat itu lebih besar lagi
meskipun di dunia ia belum sempat mendapatkan rizki yang baik
lantara suatu hikmah yang hanya Alloh saja yang mengetahuinya.
Dan di dalam hadits, Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam
menjelaskan permasalahan ini dengan ungkapan yang lebin indah,
dan dapat mendekatkan gambaran kepada kita dengan memaparkan
kemungkinan-kemungkinan bencana yang akan menimpa kita,
dengan tujuan supaya membangkitkan semangat kita untuk keluar
berjihad. Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud
dan yang lainnya dari Abu Malik Al Asy'ari rodliyallohu 'anhu, ia
mengatakan: Saya pernah mendengar Rosululloh shollallohu 'alaihi wa
sallam bersabda:
Barangsiapa keluar di jalan Alloh lalu ia mati atau terbunuh maka ia
syahid, atau terpelanting oleh kudanya atau untanya atau disengat binatang
berbisa atau mati di atas kasurnya atau dengan cara apapun yang Alloh
kehendaki maka sesungguhnya ia syahid dan ia mendapatkan syurga.
Ibnu Muflih mengatakan di dalam kitab Al Furu': Di dalam sanad
hadits ini ada Baqiyah yang masih diperselisihkan statusnya akan
tetapi hadits ini hasan insya Alloh. Ibnu Abi 'Ashim juga mengatakan;
Isnad hadits ini hasan lighoirihi. Sedangkan Al Hakim mengatakan;
Hadits ini sesuai dengan syarat Muslim. Di dalam sanad hadits ini
terdapat Baqiyah dan 'Abdur Rohman bin Tsauban yang mana
keduanya adalah dlo'if. Akan tetapi hadits ini diperkuat dengan hadits
yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi di dalam Sunannya. Di sana ia
mengatakan: Diriwayatkan dari Abu Malik Al Asy'ari, ia mengatakan:
Saya pernah mendengar Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam
bersabda:
Sesungguhnya Alloh 'azza wa jalla berfirman: Barangsiapa keluar di
jalan Alloh untuk mencari wajah-Nya, karena membenarkan janji-Nya dan
karena beriman kepada risalah-Nya, maka Alloh menjamin akan
mematikannya dalam sebuah pasukan dengan cara mati yang bagaimanapun
yang Alloh kehendaki sehingga Alloh memasukkannya ke dalam syurga. Atau
ia akan terus berjalan dalam jaminan Alloh meskipun lama kepergiannya,
kemudian Alloh mengembalikannya kepada keluarganya dalam keadaan
selamat dengan membawa pahala dan ghonimah. Beliau bersabda: Dan
barangsiapa keluar di jalan Alloh kemudian mati atau terbunuh maka dia
syahid, atau ia terpelanting oleh kudanya atau untanya, atau disengat
binatang berbisa atau ia mati di atas kasurnya dengan cara mati yang
bagaimanapun yang Alloh kehendaki, maka sesungguhnya ia syahid dan ia
mendapatkan syurga.
Hadits tersebut juga diperkuat dengan hadits yang diriwayatkan
oleh Ahmad dari Abdulloh bin 'Atiq rodliyallohu 'anhu, ia berkata: Saya
pernah mendengar Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda :
Barangsiapa keluar rumah untuk berjihad fi sabilillah .. kemudian beliau
menunjukkan tiga jarinya, yakni jari tengah, telunjuk dan ibu jari, lalu beliau
mengumpulkannya, dan beliau bersabda … dan manakah mujahidin, lalu ia
tersungkur dari binatang tunggangannya lalu mati, maka ia pahalanya telah
ditetapkan di sisi Alloh, atau dia disengat binatang kemudian ia mati maka
pahalanya telah ditetapkan di sisi Alloh, atau dia mati dengan cara apapun
maka pahalanya telah ditetapkan disisi Alloh 'azza wa jalla.
Dalam sanad hadits ini juga terdapat Muhammad bin Is-haq,
akan tetapi ayat-ayat di atas memperkuat hadits-hadits ini dan tidak
bertentangan dengannya. Hal ini telah difahami Al Bukhori dan beliau
membuat satu bab tersendiri dalam Shohih nya tentang masalah ini,
yakni Bab Keutamaan orang yang terpelanting di jalan Alloh lalu ia
mati maka di termasuk dalam golongan mereka, dan firman Alloh
ta'ala :
Dan barangsiapa yang keluar dari rumahnya untuk berhijroh kepada
Alloh dan Rosul-Nya kemudian ia mati maka pahalanya telah ditetapkan di
sisi Alloh.
وقع artinya adalah وجب . Ibnu Hajar berkata: Yang dimaksud
dengan kalimat [maka dia termasuk golongan mereka] adalah termasuk
golongan mujahidin. Sedangkan yang dimaksud dengan firman Alloh
[kemudian ia mati] itu lebih bersifat umum daripada hanya sekedar
terbunuh atau terjatuh dari binatang tunggangan atau yang lainnya,
maka ayat ini cocok dengan judul babnya. Dan Ath Thobari telah
meriwayatkan dari jalur Sa'id bin Jubair, As Suddi dan yang lainnya,
bahwasanya ayat ini turun berkenaan dengan seorang muslim yang
tinggal di Mekkah, lalu tatkala ia mendengar firman Alloh ta'ala yang
berbunyi:
أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللهِ وَاسِعَةً فَتُھَاجِرُوْا فِیْھَا
Bukankah bumi Alloh itu luas sehingga kalian dapat berhijrah ke sana.
Ketika mendengar ayat ini ia mengatakan kepada keluarganya,
sedangkan dia dalam keadaan sakit: Keluarkanlah aku ke arah
Madinah! Maka keluarganya pun mengeluarkannya ke jalan arah
Madinah kemudian ia mati di tengah jalan, maka turunlah ayat
tersebut di atas. Dan yang benar nama orang tersebut adalah Dlomroh.
Hal ini telah saya terangkan dalam kitabku yang membahas tentang
sahabat. Sedangkan firman Alloh yang berbunyi [waqo'a: wajaba]. Ia
mengatakan: Firman-Nya yang berbunyi:
وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللهِ
Artinya adalah pahalanya telah ditetapkan." Sampai di sini
perkataan Ibnu Hajar secara ringkas.
Jika pahala bagi orang yang menempuh perjalanan untuk
berjihad saja seperti ini, lalu bagaimana dengan pahala jihad itu
sendiri. Alloh tidak menjadikan pahala menempuh jalan menuju jihad
dengan memberikan derajat dan jaminan seperti ini kecuali karena
Alloh mengetahui bahwasanya perjalanan menuju jihad itu sangat
berat. Hal itu karena dua hal: Pertama: Karena ini adalah awal dari
kesusahan yang dihadapi oleh seorang mujahid ketika ia
meninggalkan keluarga dan hartanya sedangkan jiwanya belum
terbiasa dengan kesusahan, Kedua: Karena memotong jalan kaum
muslimin menuju medan jihad itu lebih mudah bagi musuh daripada
membunuh mujahidin setelah ia waspada dan memanggul senjata.
Dan dalam rangka membakar semangat serta memompa tekad,
Alloh memberikan pahala yang sangat besar kepada orang yang
menempuh perjalanan menuju jihad, dan Alloh juga menjamin akan
memberikan pahala kepada mujahid, jaminan yang tidak meragukan
sedikitpun. Sebagaimana yang disebutkan di dalam Shohih Al Bukhori
dan Shohih Muslim, sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu
Huroiroh, ia mengatakan: Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam
bersabda:
Alloh menjamin orang yang keluar di jalan-Nya tidak ada tujuan lain
selain untuk berjihad di jalan-Ku dan karena iman kepada-Ku serta percaya
kepada para Rosul-Ku, orang tersebut Aku jamin untuk Aku masukkan ke
syurga atau Aku kembalikan dia ke rumahnya yang dia keluar darinya
dengan memperoleh pahala dan ghonimah. (Al Hadits)
Jaminan kuat yang Alloh berikan kepada orang yang keluar
untuk berjihad di jalan-Nya ini merupakan bukti yang nyata atas
beratnya perjalanan menuju jihad bagi jiwa, yang dipenuhi dengan
berbagai ancaman. Oleh karena itu Alloh ringankan kesulitan ini
dengan pahala yang sangat besar.
Atas dasar ini, jika engakau benar-benar mempunyai keinginan
untuk berjihad, maka jangan sekali-kali engkau berhenti dengan
keinginan saja, karena ini tidak cukup untuk engkau jadikan alasan
dihadapan Alloh untuk tidak berjihad, selama engkau mampu untuk
keluar atau mampu untuk hanya sekedar melakukan usaha yang ada
peluang berhasilnya. Maka berusahalah dan tempuhlah jalan menuju
jihad. Dan ketahuilah, sesungguhnya orang-orang yang telah sampai
ke bumi jihad itu bukanlah orang-orang yang mempunyai keajaiban,
akan tetapi mereka mereka telah berusaha kemudian Alloh
memberikan kemudahan kepada mereka sehingga Alloh palingkan
pendengaran dan penglihatan orang dari mereka sehingga mereka
dapat sampai ke medan jihad.
Akan tetapi umat Islam seluruhnya berpaling dari jihad dan
beralasan bahwasanya jalan menuju medan jihad telah tertutup.
Padahal Alloh telah menolak alasan-alasan kita dan telah menjadikan
pahala orang yang mati atau terbunuh dalam perjalanan jihad maka ia
syahid. Namun kita ini masih saja mencari-cari alasan-alasan lain
untuk mengulur-ulur waktu dan untuk tidak berjihad, semoga Alloh
tidak menjadikan kita termasuk orang-orang yang Alloh firmankan
dalam ayat yang berbunyi:
وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لأَعَدُّوا لَھُ عُدَّةً وَلَكِن كَرِهَ اللهُ انبِعَاثَھُمْ فَثَبَّطَھُمْ وَقِیلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِینَ
Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan
untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka,
maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada
mereka:"Tinggallah kamu bersama orang-oang yang tinggal itu". (At
Taubah: 46)
Selain itu kita juga berharap supaya Alloh tidak jadikan termasuk
orang-orang yang Alloh sebutkan dalam firman-Nya:
لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِیبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لاتَّبَعُوكَ وَلَكِن بَعُدَتْ عَلَیْھِمُ الشُّقَّةُ وَسَیَحْلِفُونَ بِاللهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا
لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ یُھْلِكُونَ أَنفُسَھُمْ وَاللهُ یَعْلَمُ إِنَّھُمْ لَكَاذِبُونَ
Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu, keuntungan yang mudah
diperoleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka
mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka.
Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah:"Jikalau kami sanggup
tentulah kami berangkat bersama-samamu". Mereka membinasakan diri
mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benarbenar
orang-orang yang berdusta. (At Taubah: 42)
Akan tetapi yakinlah wahai saudaraku, demi Alloh jika engkau
jujur terhadap dalam mencari jalan jihad niscaya Alloh akan
mengabulkan ketulusanmu, dan Dia telah menjamin akan
menyampaikan dirimu ke medan jihad, karena Dia telah berfirman:
وَالَّذِیْنَ جَاھَدُوْا فِیْنَا لَنَھْدِیَنَّھُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِیْنَ
Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) di jalan Kami
niscaya Kami tunjuki dia kepada jalan Kami. Dan sesungguhnya Alloh benarbenar
bersama orang-orang yang berbuat baik.
*************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar